Minggu, 29 November 2015

mengenal pandeglang

Kabupaten Pandeglang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Banten, Indonesia. Ibukotanya adalah Pandeglang. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Serang di utara, Kabupaten Lebak di Timur, serta Samudra Indonesia di barat dan selatan. Wilayahnya juga mencakup Pulau Panaitan (di sebelah barat, dipisahkan dengan Selat Panaitan), serta sejumlah pulau-pulau kecil di Samudra Hindia, termasuk Pulau Deli dan Pulau Tinjil. Semenanjung Ujung Kulon merupakan ujung paling barat Pulau Jawa, dimana terdapat suaka margasatwa tempat perlindungan hewan badak bercula satu yang kini hampir punah.
Pusat perekonomian Kabupaten Pandeglang terletak di dua kota yakni Kota Pandeglang dan Labuan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Pandeglang merupakan dataran rendah dan dataran bergelombang. Kawasan selatan terdapat rangkaian pegunungan. Sungai yang mengalir diantaranya Sungai Ciliman yang mengalir ke arah barat, dan Sungai Cibaliung yang mengalir ke arah selatan.
- See more at: http://taandika.blogspot.co.id/2014/12/kabupaten-pandeglang.html#sthash.dUC4odrs.dpuf

Jejak syekh Mansyuruddin


  CIKADUEUN adalah nama desa di Kecamatan Cipeucang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Untuk sampai ke desa itu tidak sulit, cukup naik angkutan kota (angkot) dari Pandeglang dan hanya menghabiskan waktu sekitar setengah jam. Jika dari pusat kota Provinsi Banten bisa naik bus atau kendaraan premen yang hanya memakan waktu sekitar satu jam.
Desa tersebut cukup dikenal namanya sebagai wisata ziarah Cikadueun. Nama desa itu terdengar sampai ke luar Pulau Jawa, karena di desa itu ada sebuah makam Aulia Allah, yakni Syekh Mansyuruddin. Ada yang unik melihat suasana desa itu. Dari dulu sampai sekarang tidak begitu banyak perubahan. Kondisi badan jalan menuju lokasi peziarahan belum hotmiks, namun setiap hari selalu dipadarti pengunjung dari berbagai kota di Banten, DKI,Bekasi, sampai luar Pulau Jawa.
Mayoritas penduduk desanya beragama Islam. Meski lingkup desa, namun Cikadueun memiliki sarana pendidikan yang cukup memadai, termasuk pendidikan agama pondok pesantren pesantren (Ponpes) Bany 'Aly yang dirintis KH. Ali (alm) lalu KH. Misbahuddin (alm) putranya, dan sekarang dipimpin KH. Andi Suhandi dan saudar-saudaranya. Ponpes Nurul Huda, Pondok Pesantren Tahfidzilquran Al-muhajirin, Ponpes Ushuluddin. Cikadueun juga memiliki berbagai nama kampung, seperti kampung Moyan, Tarikolot, Sobong, Cikadueun Hilir yaitu , asal mula berada kampung Cikadueun.
Nama Cikadueun berasal dari kata cai kakaduen yaitu air bekas minum orang yang kebanyakan memakan buah durian atau kadu bahasa sundanya. Air bekas pengobatan itu di buang ke kali, sungai kecil yang mengalir membelah kampung Cikadueun hingga jauh ke muara kali Cimoyan sampai ke laut Selat sunda, dan kali itu dinamakan kali Cikadueun.
Desa yang menyimpan nilai-nilai kebantenan ini, terdapat petilasan penyebaran agama Islam ini. Dari sekilas cerita yang disampaikan Apuk, salah seorang juru kunci wisata ziarah Cikadueun, menyebutkan petilasan ini adalah peninggalan ulama berupa situs kebudayaan yang di lindungi undang-undang , yakni makam Auliya (wali) Syekh Maulana Mansyuruddin.
Setiap harinya, banyak bus rombongan peziarah parkir di pintu masuk menuju lokasi peziarahan. Meski suhu udara panas di siang hari, namun tidak mematahkan semangat para peziarah asal Banten,dan luar pulau jawa untuk berziarah, sekaligus ingin mengetahui silsilah singkat Syekh Mansyuruddin.
Sebagian besar peziarah yang datang ke lokasi merasakan ketenangan. Meski menuju pintu masuk peziarahan suhu udara panas, setelah melewati pintu gerbang merasakan kesejukan. Ada sedikit hal yang menjadi ganjalan pengunjung saat diperjalanan menuju lokasi ziarah. Kondisi jalan raya dari Pandeglang sampai tiba di tikungan tajam Cikadueun cukup rusak.
Kondisi ini sepertinya luput dari perhatian pemerintah. Warga sekitar mengaku sarana jalan menuju wisata itu, dari dulu sampai sekarang belum pernah mulus. Kondisi itu bisa jadi kurangnya perhatian pembangunan dari pemerintah daerah maupun Banten. Padahal, wisata itu memiliki nilai-nilai kebantenan.
Di lokasi peziarahan itu, penulis berhasil menemui juru kunci untuk sedikit mengurai cerita singkat perjalanan Syekh Mansyuruddin. Syekh Maulana Mansyurudin adalah Aulia Allah yang dikenal tokoh penyebar agama Islam yang memiliki banyak nama. Diantaranya Sultan Abu Nasri, Sultan Abdul Kohar, Abdul Shaleh, dan Sultan Haji. Syekh Mansyur adalah putera Sultan Agung Abdul Fatah Tirtayasa. Bagi mayoritas umat Islam, selalu disebut nama Syeh Maulana Mansyur Cikadueun dalam hadorotan atau doa saat berziarah maupun tahlilan.
Syekh Mansyuruddin menjabat sultan ke tujuh menggantikan ayahnya Sultan Agung Abdul Fatah Tirtayasa, sekitar tahun 1651 M.
Selama menjadi sultan Banten, Syekh Maulana Mansyuruddin telah mengunjungi beberapa Negara. Bahkan, baru dua tahun menjabat sultan, syekh berangkat ke Iraq untuk mendirikan tanah Banten di Bagdad. Untuk mengisi kekosongan jabatan, kesultanan Banten diserahkan kepada putranya Adipati Ishaq atau yang dikenal dengan sebutan Sultan Abdul Fadhli. Sebelum berangkat ke Iraq, syekh menerima titah atau wasiat dari ayahnya agar tidak singgah kemana-mana sebelum tiba di Iraq untuk mendirikan kerajaan di bagdad. Kecuali jika syekh ke Mekkah. Setibanya di Bagdad, Syekh tidak bisa mendirikan tanah Banten, sehingga ia harus kembali pulang ke Banten. Dalam perjalanan menuju pulang, Syekh lupa titah ayahnya, hingga ia mampir ke pulau Menjeli di kawasan China. Ia menetap di sana selama dua tahun, dan menikahi Ratu Jin yang kemudian dianugerahi satu orang putera.
Selama di Negeri China, Sultan Adipati Ishaq di Banten terbujuk oleh Belanda, sehingga ia resmi menjadi Sultan Banten. Tetapi Sultan Agung Abdul Fatah, tidak menyetujuinya, karena Sultan Maulana Mansyuruddin masih hidup, dan harus menunggu kepulangannya dari Bagdad. Waktu itu terdapat perbedaan pendapat, hingga sempat terjadi pertikaian kecil.
Suatu saat, ada seseorang yang baru turun dari kapal mengaku sebagai Syekh Maulana Mansyuruddin, dengan membawa oleh-oleh dari Mekkah. Orang-orang yang ada di sekitar kesultanan Banten pun sempat mempercayinya, termasuk Sultan Adipati Ishaq. Ternyata, orang itu adalah pendeta keturunan dari Raja Jin yang menguasai pulau Manjeli di China. Selama menjadi sultan palsu, dan menyebabkan kekacauan, mengakibatkan rakyat membenci sultan dan keluarganya. Termasuk kepada ayahnya Sultan Agung Andul Fatah. Untuk menghentikan kekacauan itu, Sultan Agung Abdul Fatah dibantu oleh Auliya Allah yang bernama Pangeran Bu’ang keturunan dari Sultan Maulana Yusuf (Sultan Banten ke dua). Kekacauan dapat dihentikan setelah adanya peperangan antara Sultan Agung Abdul Fatah melawan Syekh Maulana Mansyuruddin yang palsu. Selasai peristiwa itu ,Sultan Agung Abdul Fatah dan Pangeran Bu’ang hijrah ke daerah Tirtayasa. Dari peristiwa itulah, rakyat menyebutnya dengan nama Sultan Agung Tirtayasa.
Peristiwa itu terdengar oleh Sultan Maulana Mansyuruddin yang masih berada di pulau Menjeli. Syekh baru sadar, dan teringat wasiat ayahnya. Segeralah syekh memutuskan untuk pulang ke Banten. Sebelum pulang ke Banten, syekh menyempatkan waktu ke Mekkah untuk memohon ampunan kepada Allah SWT, karena merasa melanggar wasiat ayahnya. Syekh berdoa dan memohon perunjuk kepada Allah agar dapat kembali ke Banten. Dengan izin dan pertolongan Allah SWT, Syekh menyelam di sumur air zam-zam yang kemudian muncul di daerah Cimanuk, Pandeglang. Pada waktu itu, ada masalah besar di Cimanuk, karena ada lubang yang tidak henti-henti mengeluarkan air. Dengan doa dan pertolongan Allah, syekh menutup lubang itu dengan sebongkah batu yang bertuliskan Alquran. Sampai sekarang batu itu disebut batu Quran Cibulakan. Setelah membereskan kejadian itu , syekh memohon ampun kepada Ayahandanya, dan akhirnya ia kembali menjabat sebagai sultan.
Setelah menyebarkan agama Islam ke berbagai daerah, syekh kembali ke Cikadueun. Dan meninggal dunia sekitar pada tahun 1672 M, dan dimakamkan di Cikadueun Pandeglang Banten. Patilasan itulah, nmanya masih mengharum dengan sebutan makam Syekh Syekh Maulana Mansyuruddin.
Apuk, juru kunci wisata ziarah Cikadueun menuturkan sebelumnya, hanya kerabat-kerabat atau keturunan Syekh saja yang datang ziarah. Tetapi lama kelamaan pengunjung semakin berdatangan untuk berziarah, termasuk peziarah dari luar Banten dan Pulau Jawa.
Ia menyatakan setiap hari peziarahan ini banyak dikunjungi peziarah dan wisatawan ziarah.Apalagi pada bulan Maulid, Sya’ban, dan Syawal , pengunjung membeludak di wisata ziarah ini.
Pemantauan Kabar Banten dilokasi peziarahan terdapat bangunan ibadah yang sedang di rehab. Kemudian terdapat air dari tempat ziarah yang dianggap keramat oleh masyarakat sekitar, sehingga tidak sedikit peziarah membawa air untuk dibawa pulang. Kendati air itu terus diambil peziarah yang sdatang dari berbagai daerah, namun air yang dianggap ada barokahnya itu tidak kunjung habis. Padahal, air itu hanya berada di gentong pusaka yang kabarnya membawa barokah.
Dari keterangan warga, air itu wasiat dari Syekh Maulana Mansyuruddin, yang barokahnya tergantung kepentingan dan kepercayaan masing-masing,” ujarnya
Selain itu Setelah menjadi kawasan wisata ziarah masyarakat setempat juga dijadikan tempat mencari rezeki dengan cara berjualan mulai dari gerbang pintu masuk yang terpangpang disepanjang jalan menuju tempat ziarah.






pertanyaan mengenai tugas sebagaicalon guru



Tugas Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Nama : uryanah
Nim   : 2227141047
Kelas : III A (PGSD)

1)      Apa Tugas anda selaku calon guru SD ?

·         Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis
1.      Mengembangkan kebiasaan untuk memelihara badan, meliputi kebersihan, keselamatan diri dan kesehatan.
2.      Mengembangkan sikap positif terhadap jenis kelaminnya (pria atau wanita) dan juga menerima dirinya (baik rupa wajahnya maupun postur tubuhnya) secara positif.
·         Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya
Yitu belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru serta teman-teman sebayanya. Pergaulan anak sekolah atau teman sebayanya mungkin diwarnai perasaan senang karena teman sepermainanya suka mengganggu atau nakal.
·         Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
Melalui pertumbuhan fisik dan otak, anak belajar dan berlari semakin stabil, makin mantap dan cepat. Pada masa sekolah anak sudah sampai pada taraf penguasaan otot, sehingga sudah dapat berbaris, melakukan senam pagi dan permainan-permainan ringan, seperti sepak bola, loncat tali, berenang dan sebagainya.
·         Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
Apabila anak sudah masuk sekolah, perbedaan jenis kelamin akan semakin tampak bahwa anak laki-laki tidak akan memperbolehkan anak perempuan mengikuti permainan yang khas laki-laki, seperti main kelereng, main bola dan layang-layang.
·         Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, berhitung.
Salah satu sebab masa usia 6-12 tahun disebut masa sekolah karena pertumbuhan jasmani dan perkembangan rohaninya sudah cukup matang untuk menerima pengajaran. Untuk dapat hidup dalam masyarakat yang berbudaya, paling sedikit anak harus tamat sekolah dasar (SD), karena dari sekolah dasar anak sudah memperoleh keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
·         Belajar mengembangkan konsep sehari-hari
Apabila kita sudah melihat sesuatu, mendengar, mengecap, mencium dan mengalami, tinggalkan suatu ingatan pada kita. Ingatan mengenai pengamatan yang telah lalu itu disebut konsep (tanggapan). Semakin bertambah pengetahuan, semakinbertambah pula konsep yang diperoleh. Tugas sekolah yaitu menanamkan konsep-konsep yang jelas dan benar. Konsep-konsep itu meliputi kaidah-kaidah atau ajaran agama, ilmu pengetahuan, adat istiadat dan sebagainya.
·         Membentuk hati nurani, nilai moral, dan nilai sosial
Tugas ini ialah mengembangkan sikap  dan perasaan yang berhubungan dengan norma-norma agama, hal ini menyangkut penerimaan dan penghargaan terhadap peraturan agama (moral) disertai dengan perasaan senang untuk melakukan atau tidak melakukannya. Tugas perkembangan ini berhubungan dengan masalah benar-salah, boleh-tidak boleh, seperti jujur itu baik, bohong itu buruk dan sebagainya.
·         Memberikan kebebasan yang bersifat pribadi
Tugas ini adalah untuk dapat menjadi orang yang berdiri sendiri, dalam arti dapat membuat rencana berbuat untuk masa sekarang dan masa yang akan datang bebas dari pengaruh orang tua dan orang lain.
·         Membentuk sikap anak terhadap kelompok sosial dan lembaga-lembaga.
Tugas ini ialah mengembangkan sikap sosial yang demokratis dan menghargai hak orang lain. Umpamanya , mengembangkan sikap tolong menolong, sikap tanggung rasa, mau bekerjasama dengan orang lain, toleransi terhadap pendapat orang lain dan menghargai hak orang lain.

2)      Apa kegiatan yang akan dilakukan ?
·         Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
Mengajarkan dan memperaktekan kepada siswa bagaiman merawat badan agar menjadi bersih dan sehat.
·         Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya
Mengajak siswa untuk menyesuaikan dengan lingkungan
·         Belajar keterampilan dasar  dalam membaca, menulis dan berhitung
Mengajarkan huruf alphabet dan cara bagaimana menuliskannya, mengajarkan angka dan menjelaskan bagaimana perkalian, pengurangan, pembagian dan penjumlahan.

3)      Bentuk kegiatan apa ?
·         Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
Siswa memperaktekan bagaimana cara menggosok gigi mereka dan bagaimana merawat tubuhnya, dan  setiap mau masuk kekelas siswa diperiksa dulu apakah kuku tangan mereka panjang atau tidak.
·         Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung
Menuliskan beberapa huruf atau kalimat lalu mengeja agar siswa yang belum bisa membaca bisa membaca. Memberikan contoh perkalian, pengurangan, pembagian dan penjumlahan


sifat-sifat operasi bilangan rasional



E.     SIFAT-SIFAT OPERASI BILANGAN RASIONAL
Himpunan bilangan rasional dengan operasi penjumlahan dan perkalian membentuk suatu sistem  atau struktur dengan sifat mendasar operasi penjumlahan dan perkalian pada himpunan bilangan rasional adalah berikut ini.
1.      Sifat Ketertutupan (Closure Property)
Jika  dan  dan adalah sebarang unsur Q maka  Q dan  Q

2.      Sifat Komutatif (Commutative Property)
Jika   dan  adalah sebarang unsure Q maka  dan

3.      Sifat Asosiatif (associative property)
Jikia  dan  adalah sebarang unsure Q maka  dan

4.      Sifat identitas (Identity Property)
Untuk sebarang  Q ada suatu 0 Q dan 1  Q yang masing-masing adalah tunggal sehingga:
  0

 

0 disebut elemen atau unsur penjumlahan.
1 disebut elemen atau unsur identitas perkalian.

5.      Sifat Inverse (inverse property)
Untuk sebarang  Q ada x  Q dan y Q yang masing –masing adalah tunggal sehingga :
 

=1 

X disebut inverse penjumlahan (lawan) dari , ditulis dengan x =
Y disebut inverse perkalian (kebalikan ) dari , ditulis dengan y = =



6.      Sifat distributif (Distributive Property) perkalian terhadap penjumlahan

Jika  dan  adalah sebarang unsur Q maka  
Contoh
a.       Tanpa harus menghitung terlebih dahulu, dengan menggunakan sifat komutatif dapat ditentukan :
Jika   maka x

Jika  , maka y =

Jika  , maka z =

Jika t      , maka t

b.      Tanpa harus menghitung terlebih dahulu, dengan menggunakan sifat asosiatif dapat ditentukan :
Jika  , maka x =

Jika , maka y =  

Jika
 maka z = 5

Jika  , maka t = 6

c.        adalah lawan  sebab

 adalah lawan  sebab  

Lawan dari -  adalah  sebab  

Lawan dari 4 adalah  sebab = 0



d.      Kebalikan  adalah  sebab  

Kebalikan  adalah  sebab

Kebalikan 3 adalah  sebab

Kebalikan - adalah  sebab  

Himpunan bilangan rasional terhadap operasi penjumlahan (biasa) memenuhi sifat-sifat ketertutupan, asosiatif, identitas, dan invers sehingga himpunan Q dan operasi  membentuk system ( struktur) matematika (Q, yang disebut grup.

Definisi 8.8
Suatu grup adalah suatu, himpunan dengan suatu operasi tertentu yang memenuhi sifat ketertutupan, asosiatif, identitas, dan invers.
System struktur matematika yang terdiri dri himpunan G dan operasi di tulis dengan (G,*).
Struktur (G, *) adalah grup jika * jika memenuhi sifat-sifat ketertutupan, asosiatif, identitas, dan invers. Jika (G,*) adalah grup dan * bersifat komutatif maka (G,*) disebut grup komutatif (Abel).
Contoh 8.13
a.       I =
(I,+) adalah grup karena operasi + memenuhi sifat-sifat ketertutupan, asosiatif, identitas dan invers. (I,+) juga grup (Abel).
b.      A= {-1, 0, 1}
(A,+) adalah bukan grup karena operasi + tidak memenuhi sifat ketertutupan, sebagai contoh (-1) + ( -1) = - A, dan 1 + 1=  A.
c.       B =
(B, +) adalah bukan grup. Mengapa ?
d.      C = {-1,1}
(C, x) adalah grup . mengapa ? apa invers -1 ? apa invers 1 ?
Apakah (C, x) grup komutatif ?
e.       D =
(D, x ) adalah bukan grup. Mengapa ? sifat grup yang sama yang tidak dipenuhi ?