Jumat, 27 November 2015

Pengertian Ontologi

ONTOLOGI METAFISIK KEBERADAAN DAN KENYATAAN

Ontologi adalah filsafat dan sains umum berorientasi teori umum macam dan sifat keberadaan dan kenyataan semesta, mencakup ontogoni dan filogoni. Ontogoni, ontogeni atau ontogenetika, berurusan dengan teori sejarah penciptaan dan kejadian dan pekembangan organisme secara individual. Filogoni, filogeni, atau filogenetika berurusan dengan teori sejarah penciptaan dan kejadian dan pekembangan organisme secara filial, tribal, dan rasial.

Pertanyaan ontologik utama adalah, apakah segala sesuatu keberadaan pada akhirnya hanya dari berasal satu inti keberadaan saja, dan jika demikian, apa itu, atau apakah realitas psikik dan realitas fisik tak-teruraikan berbeda. Teori ontologik utama adalah:
  • psikisme, spiritualisme, sukmawi, ruhaniyah, atau idealisme, berpegang pada anggapan, berdasarkan pada sangkaan atau dugaan atau hipotesa bahwa, segala sesuatu keberadaan hanyalah energi atau psikik, ruh, sukma, atau jiwa saja, dan makhluq spiritual atau psikik pada hakekatnya adalah nyata, dan bahwa hal-hal lain harus dijelaskan sebagai ide atau gagasan dalam pikiran dan perasaan, atau sebagai keberadaan yang hanya ada dalam kaitannya dengan jiwa.
  • fisikisme, materialisme, ragawi, jasmaniyah, atau realisme, berpegang pada anggapan, berdasarkan pada sangkaan atau dugaan atau hipotesa bahwa, segala sesuatu keberadaan hanyalah materi atau fisik, dan makhluq material atau fisik pada hakekatnya adalah nyata, dan tiap kejadian atau peristiwa tak terlepas dari kefisikan, dan tak ada aspek tak-bergantung dari sifat fisik
  • dualisme: psikik−fisik, spiritual−material, sukma−raga, ruhani−jasmani, berpegang pada anggapan, berdasarkan pada sangkaan atau dugaan atau hipotesa bahwa, baik materi maupun energi, atau keberadaan fisik dan keberadaan psikik, keduanya pada hakikatnya adalah nyata, dan bahwa tak satu pun dari dua kenyataan berbeda ini dapat ditiadakan menjadi yang lain.
  • singularisme: dualistik psikik−fisik, dualistik energi−materi, berpegang pada anggapan, berdasarkan pada teori dan praktek, yang telah teruji dan terbukti secara empirik dan eksperimental bahwa, materi dan energi adalah satu hal sama dalam dua wujud atau bentuk berbeda, dan pada hakekatnya adalah nyata, tapi juga bisa maya; bahwa materi adalah bentuk lain energi, dan energi adalah bentuk lain materi, dan materi dapat diubah menjadi energi, dan sebaliknya energi dapat diubah menjadi materi; sehingga keberadaan fisik dan keberadaan psikik pada dasarnya dan hakikatnya adalah keberadaan dari satu wujud keberadaan inti yang satu dan tunggal, Tuhan, Maha Pencipta Yang Maha Esa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar